INTERVAL TRAINING
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Mata Kuliah Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Disusun oleh:
Muhamad Ade Ezhar 1505561
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN
KEUNGAN ISLAM
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN
BISNIS
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebugaran
jasmani merupakan suatu kegiatan yang sudah sangat populer dikalangan
masyarakat, banyak masyarakat belakangan ini melakukan kegiatan kebugaran
jasmani untuk tujuan yang berbeda-beda. Kebanyakan kegiatan kebugaran jasmani
yang dilakukan masyarakat adalah kegiatan kebugaran yang sifatnya masih ringan
seperti jogging dan Senam. Untuk memperjelas pengertian dari Kebugaran Jasmani, ada
beberapa pendapat para ahli atau pakar kebugaran jasmani.
Menurut Sajoto (1995:8-11) kondisi fisik atau
kesegaran jasmani adalah satu kesatuan yang utuh dari komponen-komponen yang
tidak dapat dipisahkan begitu saja. Baik peningkatan maupun pemeliharaannya.
Disebutkan pula bahwa komponen kondisi fisik meliputi: kekuatan, daya tahan,
daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, dan
ketepatan.
Sedangkan menurut Pussegjas (1995:1) kesegaran jasmani
adalah perwujudan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk melakukan
pekerjaan baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, maupun sebagai warga negara
perlu mendapat perhatiaan dan tanggapan yang lebih memadai.
Kebugaran jasmani memiliki tujuan untuk meningkatkan
kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung, komponen kondisi tubuh, pergerakan
pada waktu latihan, pemulihan yang cepat dari tubuh sewaktu-waktu respon
demikian diperlukan. Kesegaran jasmani juga diperlukan anak usia sekolah untuk
dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari, baik ketika berada di sekolah maupun
di luar lingkungan sekolah. Dengan demikian, setiap manusia perlu menjaga dan
meningkatkan kesegaran jasmaninya sendiri, agar dapat hidup sehat, terhindar
dari penyakit dan selalu ceria sepanjang hidup.
Latihan Interval merupakan salah satu komponen dari
kegiatan kebugaran jasmani. Oleh karena itu, untuk melatih kebugaran) jasmani
kita perlu melakukan Latihan Interval atau Interval
Training. Adapun penjelasan tentang Latihan Interval, akan dibahas lebih
lanjut pada bab berikutnya.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan Interval Training?
2. Bagaimana
cara melakukan Interval Training?
3. Apa
saja istilah-istilah dalam Interval
Training?
4. Apa
keuntungan dari Latihan Interval Training?
C. Tujuan
1. Mengetahui
pengertian Interval Training.
2. Menjelaskan
cara melakukan Interval Training.
3. Menyebutkan
istilah-istilah dalam Interval Training.
4. Mengetahui
keuntungan dari Latihan Interval Training.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Sejarah Interval Training
Interval
Training diperkenalkan di Brasil dengan metode
ilmiah oleh Dr. Reindell dan prof. Waldemar Gerslhzer. Pelatihan Interval berfungsi
untuk meningkatkan ketahanan, basis mereka untuk pergi perjalanan diselingi dengan
jeda, metodenya adalah pecahan, metodenya dapat digunakan di berbagai cabang
olahraga, misalnya atletik, renang, sepak bola, dll. Penerapannya adalah untuk
menjalankan rute dan kembali berlari yang dilakukan beberapa kali
(berulang-ulang). Misalnya, jarak 70m, membuat tombak dalam 10 "(detik)
sekitar 6 kali dengan terkemuka berlari kembali 1 menit, dan 30 ",
kemudian kembali untuk memberikan tombak.
B.
Pengertian
Interval Training
Latihan Interval merupakan program latihan yang
terdiri dari periode pengulangan kerja yang diselingi oleh periode istirahat (Fox,E.L,
1984; Smith,N.J, 1983), atau merupakan serangkaian latihan yang
diulang-ulang dan diselingi dengan periode istirahat. Latihan ringan biasanya
dilakukan pada periode istirahat ini (Fox, Bowers & Foss, 1984; Fox
& Mathews, 1981).
Interval
training adalah
serangkaian acara latihan fisik yang diulang-ulang yang diseling dengan
periode-periode pemulihan. Latihan fisik ringan biasanya mengisi periode
pemulihannya. Untuk memahami mengapa metode pelatihan ini sedemikian
berhasilnya, maka akan kita mulai dengan uraian mengenai produksi energi dan
keletihan selama kegiatan intermiten ini. Produksi energi selama latihan fisik
berlaku juga bagi kegiatan yang dilakukan secara intermiten maupun yang
dilakukan secara kontinyu/terus menerus. Meskipun demikian, ada satu perbedaan
yang sangat penting.
Interval training adalah suatu sistem atau metode latihan yang diselingi oleh interval-interval
yang berupa masa-masa istirahat (Harsono, 1988: 157). Jadi latihan (misalnya
lari) – istirahat – latihan – masa-masa istirahat istirahat. Interval training sangat dianjurkan oleh
pelatih-pelatih terkenal oleh karena hasilnya sangat positif bagi perkembangan
daya tahan maupun stamina atlet. Bentuk latihan dalam interval training dapat berupa lari (interval running) atau
renang (interval swimming). Interval
training dapat pula diterapkan dalam weight
training, circuit training, dan
sebagainya.
C.
Cara
Melakukan Interval Training
Cara
latihan interval untuk atlit dalam melakukan interval kedisesuaikan dengan
cabang olahraganya, misalnya perenang dengan kegiatan renang, atlit lintasan
dengan kegiatan lari. Tipe kegiatan yang dipilih untuk kondisioning umum
didasarkan atas pilihannya, selama perbaikan skill bukan merupakan sesuatu yang
penting. Dimana seseorang dapat memilih suatu kegiatan yang paling disenangi,
misalnya Renang, Jogging, lompat tali, sepeda atau senam (Fox & Mathews,
1981).
Sebagai ringkasan dari
sistem latihan interval dapat diketengahkan sebagai berikut (Fox, Bowers and
Foss, 1984; Fox & Mathews, 1981) :
1. Tentukan terlebih dahulu sistem energi utama mana yang perlu dikembangkan
(Tabel 1). Informasi penting untuk penulisan resep latihan interval
berdasarkan "waktu" latihan (Fox & Mathews, 1981, p.280)
Tabel 1
MAJOR
ENERGY
SYSTEM
|
TRAINING
TIME
(min:sec)
|
REPETITIONS
Per
WORKOUT
|
SET PER
WORKOUT
|
REPETITIONS
Per
SET
|
WORK-
RELIEF
RATIO
|
TYPE OF
RELIEF
INTERVAL
|
||
ATP-PC
ATP-PC-LA
LA-O2
O2
|
0:10
0:15
0:20
0:25
0:30
0:40 - 0:50
1:0 -1:10
1:20
1:30 - 2:30
2:10 - 2:40
2:50 - 3:00
3:00 - 4:00
4:00 - 5:00
|
50
45
40
32
25
20
15
10
8
6
4
4
3
|
5
5
4
4
5
4
3
2
2
1
1
1
1
|
10
9
10
8
5
5
5
5
4
6
4
4
3
|
1:3
1:3
1:2
1:2
1:1
1:1
1:1½
|
Rest-relief
(e.g.,walking,
flexing)
Work-relief
(e.g.,light to
mind exercise,
jogging)
Work-relief
Res-relief
Rest-relief
|
||
2. Pilihlan
bentuk aktifitas (exercise) yang digunakan selama interval kerja (Lari,
Renang, dll)
3. Tentukan latihan sesuai dengan keterangan yang ada dalam daftar
dari sistem energi utama yang ingin dikembangkan. Jumlah ulangan (repetisi) dan
set, rasio kerja-istirahat, dan tipe dari interval istirahat.
4. Berikan peningkatan
intensitas (Progressive overload) selama program latihan.
Walaupun Latihan interval merupakan sistem yang sangat baik untuk
atlit/non-atlit yang tertarik pada "general fitness", namun
metoda ini bukan satu-satunya metoda latihan yang ada.
D.
Istilah-istilah
dalam Interval Training
Ada beberapa istilah khusus dalam pelatihan interval
yang harus dipahami dengan sebaik-baiknya.
1. Work Interval/Interval Kerja
Bagian dari program pelatihan
interval yang terdiri atas kegiatan dengan intensitas tinggi, misalnya lari 220
yard dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Relief
Interval/Interval Pemulihan
Waktu antar interval-interval kerja serta antara set-set. Interval pemulihan dapat terdiri
atas :
(1) kegiatan
ringan seperti misalnya berjalan (disebut pemulihan dengan istirahat atau (Rest
relief);
(2) latihan
fisik ringan sampai sedang seperti misalnya jogging (disebut pemulihan dengan
kegiatan atau Work relief);
(3) gabungan
(1) dan (2).
Interval pemulihan biasanya
dinyatakan dalam hubungan dengan rasio pemulihan dengan kerja dan dapat
dinyatakan sebagai berikut: 1:½, 1:1, 1:2 atau 1:3. Rasio 1: ½ mengisyaratkan
bahwa waktu interval pemulihannya sama dengan setengah waktu interval kerja;
1:1 menunjukkan bahwa interval kerja dan interval pemulihan sama; 1:2
menunjukkan bahwa interval pemulihan 2 kali lebih lama daripada interval kerja,
dst. Dengan interval-interval kerja yang lebih lama, suatu rasio kerja
pemulihan 1: ½ atau 1:1 biasanya yang disarankan; pada interval-interval dengan
jangka waktu menengah/sedang, rasionya adalah 1:2, dan pada kerja yang memakan
waktu lebih pendek, rasionya 1:3 karena intensitasnya yang tinggi (Fox,
Bowers and Foss, 1984).
3. Set
Set adalah serangkaian interval
kerja dan pemulihan. Misalnya, lari 220 yard sebanyak enam kali dengan waktu
yang telah ditentukan dengan interval-interval pemulihan yang telah ditentukan
pula.
4. Repetitions/Pengulangan
Banyaknya interval kerja dalam satu set. Misalnya, lari 220 yard enam kali
berarti satu set dan enam pengulangan.
5. Training
Time/Waktu Pelatihan
Kecepatan pelaksanaan kegiatan selama interval kerja. Misalnya setiap lari
220 yard harus dilakukan dalam waktu 33 detik.
6. Training
Distance/Jarak Pelatihan
Jarak interval kerja, misalnya
220 yard.
7. Frekuensi
Banyak waktu per minggu untuk
melakukan latihan.
8. Resep Latihan Onterval
Berisi informasi terkait mengenai suatu pelaksanaan pelatihan interval yang
biasanya meliputi banyaknya set, banyaknya pengulangan, waktu pelaksanaan atau
jarak interval kegiatan, waktu pelatihan, dan waktu interval pemulihan. Sebagai
contohnya, satu set dari suatu tata-tertib dapat ditulis sebagai berikut :
Set 1 : 6 x 220 pada 0:33 (1:39)
di mana : 6
= banyaknya pengulangan
220 = jarak pelatihan dalam yard
0:33 = waktu pelatihan dalam menit dan detik
(1:39) = waktu interval pemulihan dalam menit
dan detik.
beberapa
keuntungan sistem latihan interval
sebagai berikut:
a. Teliti dalam mengaontrol ketegangan
b. Sebagai pendekatan sistematis hari demi hari, memungkinkan mudah dalam
mengamati kemajuan
c. Lebih cepat memperbaiki energy potensial daripada metode latihan kondisi yang lain
d. Program latihan ini dapat dilaksanakan dimanapun dan tidak memerlukan peralatan
khusus
a. Teliti dalam mengaontrol ketegangan
b. Sebagai pendekatan sistematis hari demi hari, memungkinkan mudah dalam
mengamati kemajuan
c. Lebih cepat memperbaiki energy potensial daripada metode latihan kondisi yang lain
d. Program latihan ini dapat dilaksanakan dimanapun dan tidak memerlukan peralatan
khusus
E.
Keuntungan dari Interval
Training
Banyak
keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari sistem latihan interval ini bila
dibanding dengan metoda latihan lain, diantaranya :
(a) Pengontrolan yang tepat atas
stres yang diberikan,
(b) Pendekatan yang sistimatis dari hari
kehari, yang memungkinkan untuk mengamati perkembangan dengan mudah,
(c) Lebih cepat memperbaiki potensial energi
dibanding metoda lain (pada program kondisioning),
(d) Suatu program yang dapat dilakukan hampir
dimana saja dan tidak memerlukan alat-alat khusus,
(e) Bagi pelatih dengan waktu yang terbatas,
maka program latihan interval dapat digunakan untuk meningkatkan kondisi para
atlitnya,
(f) Untuk semua cabang olahraga,
latihan interval merupakan cara yang efektif untuk melatih atlit,
(g) Latihan interval merupakan satu sistem
latihan yang baik sekali (excellent) untuk atlit maupun non-atlit yang tertarik
pada "general fitness" (Fox & Mathews, 1981).
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Interval
Training diperkenalkan di Brasil dengan metode
ilmiah oleh Dr. Reindell dan prof. Waldemar Gerslhzer. Interval training adalah suatu sistem atau metode latihan yang diselingi
oleh interval-interval yang berupa masa-masa istirahat (Harsono, 1988: 157).
Jadi latihan (misalnya lari) – istirahat – latihan – masa-masa istirahat
istirahat. Interval training sangat
dianjurkan oleh pelatih-pelatih terkenal oleh karena hasilnya sangat positif bagi
perkembangan daya tahan maupun stamina atlet. Bentuk latihan dalam interval training dapat berupa lari (interval
running) atau renang (interval swimming). Interval training dapat pula diterapkan dalam weight training, circuit
training, dan sebagainya.
B.
Saran
Jika kita sedang ingin
menurunkan berat badan maka melakukan latihan interval adalah sebuah pilihan
yang sangat tepat. Karena Latihan interval merupakan jenis olahraga yang
memaksa tubuh untuk bekerja lebih keras. latihan interval tidak hanya membantu
orang menurunkan berat badan tapi juga membantu mengurangi stres dan kecemasan,
meningkatkan daya tahan tubuh serta membuat Anda lebih fit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar