Muhammad
Ade Ezhar
1505561
IEKI-A 2015
1505561
IEKI-A 2015
BAB
2 MANUSIA DAN PENDIDIKAN
A.
Hakikat Manusia
1. Manusia adalah Makhluk
Tuhan YME
Banyak pandangan yang beranggapan
bahwa manusia berada didunia berasal dari hasil Evolusi, namun banyak filosofis
penolakan akan pandangan tersebut, antara lain :
a. Argumen Ontologis
Beranggapan bahwa manusia memiliki ide tentang Tuhan,
sehingga dari anggapan tersebut tuhan pasti ada dan realitasnya pasti lebih
sempurna daripada ide manusia tentang tuhan.
b. Argumen Kosmologis
Beranggapan bahwa segala sesuatu yang ada didunia pasti
memiliki sebab dan akibatnya.
c. Argument Teleologis
Beranggapan bahwa segala sesuatu pasti memiliki tujuan
dan tidak terjadi dengan sendirinya.
d. Argument Moral
Beranggapan bahwa manusia bermoral sehingga dapat
membedakan mana yang benar dan mana yang salah dan ini menunjkan tujuan
moralitas itu adalah Tuhan.
2. Manusia sebagai Kesatuan
Badani-Rohani
` Manusia
mempunyai potensi untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan dan memiliki potensi
untuk berbuat baik dan berbuat jahat dan mampu berfikir, berperasaan,
berkehendak dan berkarya.
3. Individualitas/Personalitas
Manusia adalah kesatuan yang tidak
dapat dibagi, memiliki perbedaan dengan yang lainnya sehingga setiap manusia
memiliki sifatnya tersendiri, dan dapat disimpulkan bahwa manusia adalah satu
kesatuan yang tak dapat dibagi, memiliki perbedaan dengan yang lainnya sehingga
bersifat unik, an merupakan subjek yang otonom.
4. Sosialitas
Ernest Cassirer beranggapan “manusia
takkan menemukan diri, manusia tidak akan menyadari individualitasnya kecuali
melalui perantara pergaulan social.” Dari pernyataan Ernest tersebut dapat
disimpulkan bahwa manusia adalah manusia memiliki hubungan timbale balik dengan
sesamanya.
5. Keberbudayaan
Manusia memiliki inisiatif dan kreatif
dalam menciptakan budayanya. Ada tiga jenis wujud kebudayaan, yaitu :
a.
Sebagai kompleks dari ide-ide,
ilmu pengetahuan, nilai-nilai, dsb.
b.
Sebagai kompleks aktivitasnya
kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
c.
Sebagai benda hasil karya
manusia
6. Moralitas
Manusia memiliki dimensi moralitas
karena manusia memiliki kata hati yang dapat membedakan antara baik dan jahat
dan memiliki kebebasan untuk bertindak dan berbuat, maka akan selalu ada
penilaian moral atau tuntutan pertanggungjawaban atas setiap perbuatannya.
7. Keberagaman
Keberagaman merupakan salah satu
karakteristik esensial eksistensi manusia yang terungkap dalam bentuk pengakuan
atau keyakinan akan kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap dan
perilakunya.
8. Historitas
Keberadaan manusia pada saat ini
terpaut kepada masa lalunya. Historitis dapat turut membangun eksistensi
manusia, manusia hidup didunia pun memiliki tujuan, yaitu :
a.
Dimensi ruang (dunia akhirat)
b.
Dimensi watku (masa sekarang-
masa depan)
c.
Dimensi nilai (baik-buruk)
Adapun esensi tujuan hidup manusia adalah untuk mencapai
keselamatan/kebahagiaan didunia dan
diakhirat dan untuk mendapatkan ridho Tuhan.
9. Komunikasi/interaksi
Untuk mencapai tujuan hidupnya
manusia malakukan interaksi secara
vertical dengan tuhan, dan horizontal yaitu dengan alam dan sesame manusia. Dan
interaksi tersebut bersifat multi dimensi.
10.
Dinamika
N. Drijarka S.J. menyatakan bahwa
manusia mempunyai atau berupa dinamika, yang artinya manusia tidak pernah
berhenti, selalu dalam keaktifan dalam aspek fifiologi maupun spiritualnya.
Adapun dinamika ini adalah untuk menyempurnakan diri baik dalam hubungannya
dengan sesame, dunia dan tuhan.
11. Eksistensi Manusia adalah
untuk Menjadi Manusia
Eksistensi manusia adalah untuk menjadi manusia yang ideal,
adapun manusia ideal adalah manusia yang mampu mewujudkan berbagai potensinya
secara optimal, sehingga beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
B.
Prinsip-prinsip
Antropologis Keharusan Pendidikan : Manusia sebagai Makhluk yang Perlu di Didik
dan Mendidik Diri
1. Prinsip Historitas
Maksudnya manusia berada didalam perjalanan hidup, dalam
perkembangan dan pengembangan diri dan mewujudkan dirinya sebagai manusia.
2. Prinsip Idealistas
Manusia memiliki keinginan untuk menjadi ideal, Karena
sosok manusia ideal merupakan gambaran yang dicita-citakan, sebab itu manusia
berusaha untuk mewujudkan dirinya untuk menjadi manusia yang ideal.
3. Prinsip
Posibilitas/Aktualitas
Maksudnya manusia memiliki berbagai kemapuan yang tidak
dibawa dari kelahirannya, melainkan didapatkan setelah kelahirannya
dalamperkembangan menuju kedewasaan dan dalam pembentukan kemampuan ini dapat
dirangkum dalam istilah pendidikan
C.
Prinsip – Prinsip
Kemungkinan Pendidikan : Manusia Sebagai Makhluk yang dapat Dididik
Manusia memiliki prinsip Antropologis
yang melandasi kemungkinan manusia dapat dididik, yaitu :
1. Prinsip Potensialitas
Manusia akan dapat dididik karena manusia memiliki
potensi untuk menjadi manusia ideal
2. Prinsip
Dinamika
Manusia berupaya untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi
manusia ideal, baik dalam rangka interaksi horizontal maupun vertikan, karena
itu dinamika manusia mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat didik.
3. Prinsip Individualitas
Manusia adalah individu yang memiliki ke-diri-sendirian,
bebas dan aktif barupaya untuk menjadi dirinya sendiri. Sebab itu
individualitas mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat didik.
4. Prinsip Sosialitas
Dalam kehidupan bersama dengan sesamanya akan terjadi hubungan timbale balik dimana
setiap individu akan menerima pengaruh dari individu lainnya. Sebab itu
sosialitas mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat didik.
5. Prinsip Moralitas
Pendidikan bertujuan agar manusia berakhlak mulia,
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai norma yang bersumber dari agama,
masyarakat, dan budayanya. Sebab itu moralitas mengimplikasikan bahwa manusia
akan dapat didik.
D.
Pendidikan sebagai
Humanisasi
Sifat pendidikan yang
normative dan dimensi moralitas menunjukan bahwa pendidikan hanyalah bagi
manusia. Manusia didik untuk menjadi pribadi yang lebih baik karena manusia
memiliki potensi untuk berbuat baik, sebab hati manusia dibekali untuk dapat
membedakan perbuatan baik, oleh sebab itu pendidikan sebagai Humanisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar