Jumat, 21 Oktober 2016

BAB 2 MANUSIA DAN PENDIDIKAN



Muhammad Ade Ezhar
1505561
IEKI-A 2015

BAB 2 MANUSIA DAN PENDIDIKAN
A.    Hakikat Manusia
1.      Manusia adalah Makhluk Tuhan YME

Banyak pandangan yang beranggapan bahwa manusia berada didunia berasal dari hasil Evolusi, namun banyak filosofis penolakan akan pandangan tersebut, antara lain :
a.       Argumen Ontologis
Beranggapan bahwa manusia memiliki ide tentang Tuhan, sehingga dari anggapan tersebut tuhan pasti ada dan realitasnya pasti lebih sempurna daripada ide manusia tentang tuhan.

b.      Argumen Kosmologis
Beranggapan bahwa segala sesuatu yang ada didunia pasti memiliki sebab dan akibatnya.

c.       Argument Teleologis
Beranggapan bahwa segala sesuatu pasti memiliki tujuan dan tidak terjadi dengan sendirinya.

d.      Argument Moral
Beranggapan bahwa manusia bermoral sehingga dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah dan ini menunjkan tujuan moralitas itu adalah Tuhan.

2.      Manusia sebagai Kesatuan Badani-Rohani

`               Manusia mempunyai potensi untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan dan memiliki potensi untuk berbuat baik dan berbuat jahat dan mampu berfikir, berperasaan, berkehendak dan berkarya.

3.      Individualitas/Personalitas
Manusia adalah kesatuan yang tidak dapat dibagi, memiliki perbedaan dengan yang lainnya sehingga setiap manusia memiliki sifatnya tersendiri, dan dapat disimpulkan bahwa manusia adalah satu kesatuan yang tak dapat dibagi, memiliki perbedaan dengan yang lainnya sehingga bersifat unik, an merupakan subjek yang otonom.





4.      Sosialitas
Ernest Cassirer beranggapan “manusia takkan menemukan diri, manusia tidak akan menyadari individualitasnya kecuali melalui perantara pergaulan social.” Dari pernyataan Ernest tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia adalah manusia memiliki hubungan timbale balik dengan sesamanya.

5.      Keberbudayaan
Manusia memiliki inisiatif dan kreatif dalam menciptakan budayanya. Ada tiga jenis wujud kebudayaan, yaitu :
a.       Sebagai kompleks dari ide-ide, ilmu pengetahuan, nilai-nilai, dsb.
b.      Sebagai kompleks aktivitasnya kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
c.       Sebagai benda hasil karya manusia

6.      Moralitas
Manusia memiliki dimensi moralitas karena manusia memiliki kata hati yang dapat membedakan antara baik dan jahat dan memiliki kebebasan untuk bertindak dan berbuat, maka akan selalu ada penilaian moral atau tuntutan pertanggungjawaban atas setiap perbuatannya.

7.      Keberagaman
Keberagaman merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi manusia yang terungkap dalam bentuk pengakuan atau keyakinan akan kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap dan perilakunya.

8.      Historitas
Keberadaan manusia pada saat ini terpaut kepada masa lalunya. Historitis dapat turut membangun eksistensi manusia, manusia hidup didunia pun memiliki tujuan,   yaitu :
a.       Dimensi ruang (dunia akhirat)
b.      Dimensi watku (masa sekarang- masa depan)
c.       Dimensi nilai (baik-buruk)

Adapun esensi tujuan hidup manusia adalah untuk mencapai keselamatan/kebahagiaan  didunia dan diakhirat dan untuk mendapatkan ridho Tuhan.

9.      Komunikasi/interaksi
Untuk mencapai tujuan hidupnya manusia malakukan interaksi  secara vertical dengan tuhan, dan horizontal yaitu dengan alam dan sesame manusia. Dan interaksi tersebut bersifat multi dimensi.



10.   Dinamika
N. Drijarka S.J. menyatakan bahwa manusia mempunyai atau berupa dinamika, yang artinya manusia tidak pernah berhenti, selalu dalam keaktifan dalam aspek fifiologi maupun spiritualnya. Adapun dinamika ini adalah untuk menyempurnakan diri baik dalam hubungannya dengan sesame, dunia dan tuhan.

11.  Eksistensi Manusia adalah untuk Menjadi Manusia
Eksistensi manusia adalah untuk menjadi manusia yang ideal, adapun manusia ideal adalah manusia yang mampu mewujudkan berbagai potensinya secara optimal, sehingga beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME

B.    Prinsip-prinsip Antropologis Keharusan Pendidikan : Manusia sebagai Makhluk yang Perlu di Didik dan Mendidik Diri

1.      Prinsip Historitas
Maksudnya manusia berada didalam perjalanan hidup, dalam perkembangan dan pengembangan diri dan mewujudkan dirinya sebagai manusia.

2.      Prinsip Idealistas
Manusia memiliki keinginan untuk menjadi ideal, Karena sosok manusia ideal merupakan gambaran yang dicita-citakan, sebab itu manusia berusaha untuk mewujudkan dirinya untuk menjadi manusia yang ideal.

3.      Prinsip Posibilitas/Aktualitas
Maksudnya manusia memiliki berbagai kemapuan yang tidak dibawa dari kelahirannya, melainkan didapatkan setelah kelahirannya dalamperkembangan menuju kedewasaan dan dalam pembentukan kemampuan ini dapat dirangkum dalam istilah pendidikan

C.     Prinsip – Prinsip Kemungkinan Pendidikan : Manusia Sebagai Makhluk yang dapat Dididik

Manusia memiliki prinsip Antropologis yang melandasi kemungkinan manusia dapat dididik, yaitu :

1.      Prinsip Potensialitas
Manusia akan dapat dididik karena manusia memiliki potensi untuk menjadi manusia ideal



2.      Prinsip Dinamika
Manusia berupaya untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi manusia ideal, baik dalam rangka interaksi horizontal maupun vertikan, karena itu dinamika manusia mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat didik.


3.      Prinsip Individualitas
Manusia adalah individu yang memiliki ke-diri-sendirian, bebas dan aktif barupaya untuk menjadi dirinya sendiri. Sebab itu individualitas mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat didik.


4.      Prinsip Sosialitas
Dalam kehidupan bersama dengan sesamanya  akan terjadi hubungan timbale balik dimana setiap individu akan menerima pengaruh dari individu lainnya. Sebab itu sosialitas mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat didik.


5.      Prinsip Moralitas
Pendidikan bertujuan agar manusia berakhlak mulia, berperilaku sesuai dengan nilai-nilai norma yang bersumber dari agama, masyarakat, dan budayanya. Sebab itu moralitas mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat didik.


D.    Pendidikan sebagai Humanisasi
Sifat pendidikan yang normative dan dimensi moralitas menunjukan bahwa pendidikan hanyalah bagi manusia. Manusia didik untuk menjadi pribadi yang lebih baik karena manusia memiliki potensi untuk berbuat baik, sebab hati manusia dibekali untuk dapat membedakan perbuatan baik, oleh sebab itu pendidikan sebagai Humanisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar