Ini Alasan Bank Syariah Lebih Tahan Krisis
Bisnis / Rabu, 26 Agustus 2015 16:33 WIB
(MP/luh)
Bank Bukopin Syariah (foto
syariahbukopin.co.id)
MerahPutih, Bisnis-Nilai tukar rupiah
terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terus terpuruk. Namun, depresiasi rupiah
tidak terlalu berdampak bagi perbankan syariah.
Direktur Utama PT Bank Syariah Bukopin,
Riyanto mengatakan sektor perbankan pasti ikut terkena dampak akibat pelemahan
rupiah terhadap dollar AS. "Namun, dampak yang dirasakan saat ini tidak
terlalu besar," kata Riyanto kepada wartawan di kantor Bank Syariah
Bukopin, Jakarta Pusat, Rabu (26/8).
Menurut Riyanto, bank syariah bisa menjadi
alternatif sementara di saat yang sama perdagangan saham di bursa sedang
melemah. Dijelaskan Riyanto, dalam bank syariah ada pembiayaan murabahah di
mana margin tetap atau tidak berubah dibandingkan dengan bank konvensional.
Meski tingkat suku bunga pinjaman bank syariah lebih tinggi bila dibandingkan
dengan bank konvensional, tapi suku bunga tidak berubah selama konsumen mengangsur
pinjaman.
Keunikan ini dilirik masyarakat yang butuh
pinjaman dengan melakukan diversifikasi pinjaman ke bank syariah di saat
situasi ekonomi sedang krisis.
Ia juga menambahkan laba Bank Syariah
Bukopin sampai dengan Juni naik Rp15 miliar. "Kami menargetkan naik
Rp19-20 miliar sampai akhir tahun," katanya. Ini berarti target tersebut
tumbuh 130 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp8,6 miliar.
Riyanto juga menyebut pembiayaan sektor
kendaraan dan konsumen dibatasi, dengan porsi kurang dari 20 persen pada tahun
ini. Dijelaskan Riyanto, permintaan untuk kedua sektor itu menurun. Selain itu,
untuk menghindari kredit macet. "Sebab situasi sekarang permintaan
menurun, tingkat nonperforming loan (NPL) naik," jelasnya.
Riyanto mengatakan pemerintah sudah
bergerak cepat mengambil langkah-langkah mengantisipasi pelemahan rupiah.
Pemerintah juga mulai membatasi penggunaan valuta asing dalam transaksi. (rfd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar