Jumat, 21 Oktober 2016

BAB 4 PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU DAN SENI



Muhamma Ade Ezhar
1505561
IEKI-A 2015
BAB 4 PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU DAN SENI
A.     Alasan Pentingnya Status Keilmuan Pendidikan

Status keilmuan yang jelas akan memperkokoh keberadaan atau eksistensi disiplin ilmu, oleh sebab itu suatu disiplin dapat dipandang sebagai pengetahuan ilmiah apabila disiplin tersebut memiliki status keilmuan yang jelas.
Suatu disiplin ilmu dapat dilakukan pengujian empiris apaabila disiplin ilmu tersebut memiliki kejelasan minimal dalam empat hal, yaitu :
1.      Memiliki kejelasan dalam objek yang menjadi garapan penyelidikannya atau jelas mengenai obyek studinya.
2.       Dalam menggunakan metodologi penyelidikannya, baik itu metodologi yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, b ahkan mungkin keduanya.
3.      Mengenai isi maupun substansi dari ilmu tersebut.
4.      Mengenai fungsinya dalam mengatasi atau memecahkan salah satu aspek masalah yang dihadapi dalam kehidupan manusia.

B.       Konsep Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan

1.      Konsep Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang kita ketahui mengenai suatu hal atau obyek yang diperoleh dari pengalaman dalam mengatasi masalah yang dihadapi ddalam kehidupan sehari-hari, informasi atau cerita orang lain, dari kebiasaan atau adat istiadat, dapat juga bersumber dari ajaran agama atau dari filsafat, sejarah dan sebagainya.
Titus (1959) mengungkapkan ada empat jenis pengetahuan atau kebenaran yang dapat diperoleh dan dimiliki manusia, yaitu :
1.      Pengetahuan biasa atau awam (common sense knowledge), yaiitu pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman dan kebiasaan hidup sehari-hari. Pengetahuan biasa (common sense knowledge) memiliki cirri-ciri :
a.         common sense cenderung menjadi biasa dan tetap, atau bersifat peniruan serta pewarisan dari masa lampau.
b.         common sense maknanya sering kabur atau samar dan memiliki pengertian ganda (ambiguitas)
c.          common sense merupakan suatu kebenaran atau kepercayaan yang tidak pernah diuji kebenarannya
2.      Penegtahuan Ilmiah (scientific knowledge) adalah seperangkat pengetahuan ilmiah yang tersusun secara sistematis mengenai fenomena, termasuk cara menyusun dan memperluas dan cara mengujinya menurut criteria yang obyektif dan diakui masyarakat ilmuan yang sering disebut ilmu pengetahuan.
3.      Pengetahuan filsafat (philosophical knowledge) adalah suatu usaha yang beraturan dan taat asas menuju keterangan tentang pengetahuan yang benar.
4.      Pengetahuan Religi (Pengetahuan Agama) adalah pengetahuan yang bersumber dari agama yang mencangkup mengenai hakekat-hakekat perilaku sebagai pengungkapan supernatural melalui wahyu yang doterima utusannya yang terpilih.

2.      Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Berdasarkan isi pengetahuannya ilmu diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
a.      Ilmu-ilmu kealaman (natural sciences) seperti : fisika, bahasa, dan seni
b.      Ilmu-ilmu social (social sciences) misalnya sosiologi, ekonomi, politik, sejarah, ilmu pendidikan dan sebagainya.
c.       Ilmu-ilmu kemanusiaan (humanities) contohnya filsafat, bahasa dan seni
Pembagian ilmu yang banyak digunakan terkenal dengan klasifikasi :
1)      Pure sciences : matematika, biologi
2)      Applied sciences : ekonomi, ilmu pendidikan
        Adapun pembagian ilmu dengan klasifikasi :
1)       Ilmu eksakta (matematika, fisika, kimia, biologi, astronomi) dan
2)      Ilmu non eksakta (ekonomi, politik, psikologi, ilmu pendidikan)


C.      Karakteristik dan Kriteria Ilmu Pengetahuan
Ralph Ross dan Enerst van  den Haag mengemukakan cirri-ciri ilmu, yaitu:
1.      Bersifat rasional karena hasil dari pemikiran yang menggunakan akal (rasio).
2.      Bersifat empiris karena dapat diperoleh dari pengalaman.
3.      Bersifat umum karna dapat dipergunakan oleh semua manusia.
4.      Bersifat akumulatif karena dapa dipergunakan untuk dijadikan objek penelitian.

Menurut paradigm baru criteria suatu ilmu adalah sebagai berikut :
1.      Ada objek formal dalam arti bidang kenyataan yang merupakan permasalahan ilmu secara khusus.
2.      Ada metode kerja yang diakui sesame ilmuan secara kuantitatif maupun kualitatif untuk meluaskan pengetahuan.
3.      Ada sosok jaringan substantive pengetahuan yang dihasilkan secara sistematis yang mendeskripsikan fenomena alam dan kehidupan secara berdasar dan koheren
4.      Terdapat teknik yang mapan dan perlengkapan yang diakui dalam menerapkan pengetahuan khusus ke dalam praktek kerja yang terkait enagn objek formal.


1.      Landasan Ilmu

            Landasan ilmu adalah titik tolak yang dijadikan sandaran para ilmuan dalam kegiatan ilmiahnya dan berguna bagi perkembangan pemikiran selanjutnya dalam memahami fenomena alam maupun fenomena social yang bersumber dari aliran filsafat tertentu .

2.      Obyek Studi Ilmu

            Suatu kenyataan atau bidang yang menjadi bahan pengkajian dan penyelidikannya dan dibedakan atas dua jenis, yaitu obyek material yang berkenaan dengan bidang kajian yang menjadi bahan suatu ilmu dan obyek formal yang berkenaan dengan bentuk khas yang membedakan ilmu tersebut dengan ilmu lainnya.






3.      Metode Ilmu

            Prosedur kerja sistematis yang terencana dan cermat, melalui pengalaman, dengan menggunakan kerangka pemikiran tertentu yang bertujuan untuk memperoleh suatu produk ilmu yang valid yang artinya pemikirannya sesuai dengan fakta empiris dan reliable.

4.      Fungsi Ilmu

a.      Fungsi Menjelaskan
      Ilmu berfungsi untuk menjelaskan fenomena kehidupan, terutama menjelaskan mengapa suatu fenomena terjadi, apa yang menjadi penyebabnya dan apa saja gejalanya.

b.      Fungsi Memprediksi
      Kemampuan ilmu untuk dapat menunjukan sesuatu yang akan terjadi pabila sebuah fenomena, indikasi atau data tertentu tampak, dan atau sejumlah fenomena, indikasi, data tertentu tidak tampak.

c.       Fungsi Mengontrol
      Fungsi memeriksa atau menguji suatu kegiatan dalam prakteknya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan dan direkomendasikan ilmu pengetahuan tertentu.

D.     Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan

1.      Konsep Ilmu Pendidikan
            Konsep ilmu pendidikan merupakan seperangkat pengetahuan, pendapat atau pandangan mengenai fenomena atau gejala pendidikan yang disusun secara sistematis sebagai hasil pemikiran kritis dengan menggunakan metode riset.

2.      Karakteristik Pendidikan
           
a.      Landasan Ilmu Pendiidkan
      Ilmu pendidikan yang dapat kokoh dan berkembang pesat apabila berlandaskan agama, pandangan hidup, filsafat hidup, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.


b.      Obyek Ilmu Pendidikan
      Obyek ilmu pendidikan terdiri atas obyek material dan obyek formal. Obyek material ilmu pendidikan adalah manusia dan obyek formal dari ilmu pendidikan adalah perkembangan dan pengalaman manusia sebagai makhluk individual, social dan unik sepanjang hayatnyta yang dapat dan harus dibelajarkan sehingga terwujud sikap dan perilaku yang kondusif untuk meningkatkan kualitas hidup dan kehidupannya.

c.       Metode Ilmu Pendidikan
      Metode ilmu pendidikan digunakan  melalui, (1) penyusunan kerangka pemikiran logis dilengkapi dengan argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan yang telah disusun sebelumnya dan berupaya mengembangkannya, (2) penerapan hipotesis yang merupakan upaya dedukasi dari pemikiranyang logis, (3) verifikasi terhadap hipitesis tersebut untuk menguji kebenaran tentang diterima atau tidaknya pernyataan  dalam hipotesis berdasarkan fakta empiric.

d.      Isi Ilmu Pendidikan
      Isi ilmu pendidikan merupakan struktur pengetahuan yang antara lain :
1.      Postulat
Pandangan mendasar yang kebenarannya diterima tanpa pembuktian secara empiris.
2.      Asumsi
Pendapat yang didasarkan pada kerangka berfikir tertentu yang kebenaran pada umumnya diterima, namun masih perlu diperiksa secara empiris.
3.      Konsep
Serangkaian pengertian atau pendapat yang konsisten, yangdihasilkan dari pemikiran atau pengalaman.
4.      Teori
Kumpulan konsep yang tersusun secara sistematis dalam bentuk struktur teoritis yang pada umumnya member [penjelasan mengapa sesuatu gejala atau peristiwa terjadi.



5.      Generalisasi
Kesimpulan umum yang ditarik berdasarkan pengalaman-penhalaman khusus, biasanya sebagai kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ilmiah.
6.      Hukum
Pernyataan atau pendapat yang biasanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan yang berlaku umum bagi sekelompok gejala tertentu, sebagai hasil suatu generalisasi dari riset ilmiah.
7.      Prinsip
Hukum dalam bentuk pendapat yang berlaku umum bagi sekelompok gejala tertentu, namun tidak selalu berbentuk pernyataan jika maka.
8.      Model
Suatu bentuk teori atau serangkaian teori, hukum prinsip yang menggambarkan atau member penjelasan tentang suatu sistem kegiatan sampai pada panduan penggunaannyayang terdapat dalam suatu cabang ilmu.

e.      Fungsi Ilmu Pendidikan
      Fungsi ilmu pendidikan yaitu menjalankan, mamprediksi dan mengontrol gejala atau fenomena pendidikan dalam melaksanakan fungsinya member penjelasan tentang fenomena pendidikan yang secara deduktif.

f.        Cabang-Cabang Ilmu Pendidikan

M.J. Lengeveld (1952)
1. Ilmu mendiidk teoritis
a.  ilmu mendidik sistematis
b. sejarah pendidikan
c. ilmu perbandingan pendidikan
                        2. Ilmu mendidik praktis
a. didaktik/metodik
b. pendidikan kel;uarha
c. pendidikan gereja



E.      Mendidik Sebagai Seni dan Teknik
                    Dalam pembelajaran dikela dengan istilah Teaching of Science and Teaching of Art mengajar sebagai ilmu artinya bahwa pendidik diharapkan menguasai isi materi pembelajaran secara memadai, dan Mengajar Sebagai Seni artinya behwa pendidik piawai dalam cara penyampaian isi materi pembelajaran agar para terdidik dengan cepat dan tepat menguasai materi pembelajaran.
F.       Mempelajari Seni Didik dan Teknik Pendidikan Secara ilmiah
       
        Praktek keterampilan diakui sebagai seni, implikasinya fungsi mendidik yang utama adalah menghasilkan suatu karya yang utuh, unik, dan pihak memperoleh manfaat. Selain itu pendidik harus kreatif, persiapan mengajar yang paling penting adalah improvisasi, dan pendidik harus memperhatikan minat, perhatian, dan hasrat anak didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar