Muhammad Ade Ezhar
1500561
1500561
Mengapa
Bank-Bank Internasional bisa jatuh pada saat Krisis Moneter, sedangkan Islamic
Banking bisa tetap berdiri?
Seperti
yang sudah kita ketahui krisis keuangan pada tahun 1997 atau yang biasa disebut
dengan Krisis Moneter ini nyaris meluluhlantahkan perekonomian diseluruh dunia,
dan berdampak pula pada jatuhnya Lembaga Keuangan Internasional dan Bank-Bank
Internasional seperti Wall Street, Citibank, Wells Fargo, World Bank. Ternyata
penyebab utama dari Krisis Keuangan pada tahun 1997 tersebut adalah Tingginya
nilai suku bunga yang
mengakibatkan ambruknya dunia perbankan dan sektor riil yang berpengaruh pada
ketidakstabilan pertumbuhan ekonomi.
Jatuhnya bank-bank
internasional tersebut juga disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : (1)
Bank Konvensional tidak memiliki ketersediaan
dana yang cukup untuk
operasionalnya, ini disebabkan karena Nasabah peminjam tidak mampu
untuk mengembalikan dana pinjaman karena tingginya nilai suku bunga, (2) bank
konvensional berbasis sitem ekonomi kapitalis yang
menganggap uang sebagai komoditi yang dapat diperdagangkan, (3) perbankan
konvensional cenderung lebih bermain pada transaksi yang spekulatif
berdasarkan nilai suku bunga.
Namun terdapat hal menarik
dikala Bank-Bank besar mengalami kemabrukan pada krisis moneter, tetapi itu
tidak terjadi pada Bank Islam, Bank Islam masih tetap bisa melebarkan sayapnya
dan tidak mengalami sedikitpun dampak dari Krisis Moneter tersebut, lalu apakah
yang membuat Bank Islam tetap bisa berdiri kokoh dikala Bank Bank lain
mengalami kemunduran. Penyebabnya adalah prinsip-prinsip yang digunakan Bank
Islam berbeda dengan Prinsip-prinsip yang digunakan oleh Bank Konvensional, Diantara prinsip-prinsip itu yang paling menonjol adalah dalam
bank islam tidak mengenal konsep bunga uang untuk tujuan komersial, Bank Islam
tidak mengenal peminjaman uang tetapi dilakukan dengan cara kemitraan atau
kerjasama (mudharabah dan musyarakah)
dengan prinsip bagi hasil. Sedang dalam konteks peminjaman uang hanya
dimungkinkan untuk tujuan sosial tanpa adanya imbalan apapun. Prinsip-prinsip
bank islam tersebut membuat Bank Islam seakan-akan menjadi kebal terhadap berbagai
Krisis, salah satunya Krisis Moneter pada tahun 1997. Alasannya sederhana saja,
perbankan syariah berlaku adil, kebal terhadap krisis karena berdasarkan pada
prinsip kemitraan, dan dikelola secara jujur berlandaskan ajaran Islam yang
berkiblat pada tujuan “rahmatan lil ‘alamin.” Ini sangat berbeda dengan konsep
dasar perbankan yang berbasiskan sistem kapitalisme, dimana pencarian
keuntungan yang sebesar-besarnya dengan berbagai cara menjadi hal yang
dibenarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar